AMBACANA JAYAKARTA

DARI TIADA KE ADA, ADALAH KELAHIRAN

KELAHIRAN DATANG, DISAMBUT DENGAN KEGEMBIRAAN DAN HARAPAN

NAMUN, LAYAKNYA SEBUAH KELAHIRAN

KELAHIRAN LAKSANA JANJI

YANG PANTAS KAU BAYAR DENGAN SEGENAP RAGAMU



SUDAH KITAPNYA, MANUSIA DILAHIRKAN SAMA

SUDAH GARISNYA, MANUSIA DILAHIRKAN UNTUK BERJUANG

SUDAH TAKDIRNYA, MANUSIA DILAHIRKAN SEBAGAI PEMIMPIN

NAMUN DEMIKIAN … MANUSIA ADALAH MANUSIA

MANUSIA BUKANLAH TUHAN



MAKA … INGATLAH AKAN LAHIRMU

DI ATAS PENGETAHUANMU, MASIH ADA YANG MAHA MENGETAHUI

DI ATAS KEKUASAANMU, MASIH ADA YANG MAHA BERKUASA

DI ATAS KEPEMIMPINANMU, MASIH ADA YANG MAHA MEMIMPIN

DAN DI ATAS KEADILANMU, MASIH ADA YANG MAHA ADIL



ENGKAU DILAHIRKAN DENGAN PERASAAN,

PIKIRAN, PERJUANGAN, DAN KEKUASAAN

AGAR DAPAT MEMBEDAKAN

BAHWA YANG BENAR ADALAH BENAR

DAN YANG SALAH ADALAH SALAH

AGAR DAPAT MEMIKIRKAN TENTANG HAL-HAL KEBAIKAN

DAN KEMUDIAN MEMPERJUANGKAN HIDUP DENGAN KEKUATANMU

TANPA HARUS MENINDAS

TETAPI JUSTRU MEMBELA KAUM YANG LEMAH



DI BAWAH KIPRAH SANG MERAH PUTIH KAU BERNAFAS

MERAH MEMBARA, MENGGELORA SEMANGAT

PUTIH NAN SUCI, MEMANCAR KHARISMA



SABDA SUCI PANDITA RATU

MENGANGKASA MEMBELA CAKRAWALA

BERSAMA-SAMALAH ENGKAU DALAM MEMPERJUANGKAN

KARENA … DI DALAM KEBERSAMAAN

SESUNGGUHNYA TERSIMPAN KEKUATAN

DAN AKHIRNYA … DAUN-DAUN YANG TUA PUN PASTI BERGUGURAN

SATU-SATU KAU AKAN BERCERAI-CERAI



MAKA … GENGGAMLAH TANGAN SAUDARAMU

IKHLASLAH BUNGA YANG KUNCUP, MEKAR MERDEKA

IKHLASLAH PULA DAUN YANG MUDA, HIJAU MEREKAH

BIARKAN KEHIDUPAN BERJALAN DI ATAS RODA JIWANYA

KARENA SESUNGGUHNYA

TIAP JIWA PUNYA RUMAH SENDIRI-SENDIRI



CAMKANLAH SELALU DIKALBU

SATU TEKAT SUCI

BAKTIKU, JIWA RAGAKU, BAGIMU BANGSAKU



DAN KETIKA SAATNYA KEMBALI PADA SANG PENCIPTA

TERSENYUMLAH RAMAH

BERSAMA ANGIN KEBAIKAN YANG KAU HIRUP

ITULAH SABDA KITA

TUNAS MUDA JAYAKARTA